Friday, April 1, 2011

Tersesat..

Belakangan ini duniaku teramat sangat berantakan.. Duniaku jungkir balik.. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, dan sebagian besar adalah karena kebodohanku.. Nyesek. Banget. Mungkin itu yang bisa menggambarkan perasaanku. Tidak bisa mengeluarkan, tidak bisa menyalurkan, cuma tertahan di dalam hati, gak enak banget. Mau nangis pun tidak bisa karena aku bukan tipe orang yang bisa mengekspresikan perasaan hati dengan baik. Seperti gunung berapi yang pelan-pelan mengumpulkan magma dari perut bumi, pada akhirnya mungkin akan sampai di titik tertentu yang bikin meledak. Gak enak.

Aku sendiri merasa tersesat, resah, dan gelisah. Aku ingin merasakan kedamaian. Kedamaian hati terutama.. yang akan berujung kepada kedamaian hidupku. Mungkin hal itu bisa kudapat kalau aku sudah berdamai dengan diriku sendiri. Masih dalam proses, proses perjuangan berat tanpa henti. Memaafkan diri sendiri itu sulit ya, apalagi kalau terus-terusan menyalahkan diri, menyalahkan kebodohan diri. Menyesal memang datangnya belakangan. 

Seandainya.. Seandainya saja bisa kembali ke masa lalu, aku pasti akan kembali ke titik tertentu dan mengulang semuanya. Kembali ke awal tahun lalu. Tapi ya itu cuma angan-angan. Hal yang paling berharga di dunia ini adalah waktu, gak bisa diulang dan gak bisa dibeli dengan uang. Menyesali semuanya gak ada gunanya, yang harus dilakukan adalah bagaimana menanggulangi kerusakan yang ada, memperbaiki semuanya. Fix me..


Setidaknya aku merasa saat ini aku sudah mulai bangkit dari keterpurukan, sudah beberapa bulan lamanya aku berusaha mencoba bangkit. Proses menyalahkan diri sendiri sudah semakin berkurang, dan aku pun sudah mulai bisa berdamai dengan diriku sendiri. Ada kemajuan di situ, ya setidaknya menurutku, karena cuma aku yang tau bagaimana terpuruknya aku. Cerita ke orang lain biar bisa lega? Pengen.. tapi sayangnya gak bisa.. Well, setidaknya aku sudah pernah cerita ke satu orang, dan dia menyemangatiku, membantuku bangkit dari keterpurukan. Aku perlu didengar dan dia mendengarkan dengan baik, dia tidak menghakimiku dan tidak membuatku semakin jatuh. Sahabat baikku.. -Yes, it's you who read my post from email- :')

Aku merasa tersesat dalam kekacauan, dalam labirin. Sampai sekarang pun aku masih tersesat karena tidak ada orang yang mengulurkan tangannya untuk menarikku dari tengah-tengah kekacauan itu karena dia tidak akan sudi melihatku lagi. Salahku. Karena dia membenciku. Salahku. Karena aku membiarkan kebodohan terjadi dan memutuskan tali silaturahmi dengannya. Aku kehilangan sahabatku, guru terbaikku. Bukan aku yang melakukannya, bukan aku yang memutuskannya, tapi hal itu bisa terjadi karena kebodohanku. Aku cuma bisa diam, cuma bisa menerima, tanpa bisa melawan, entah apa yang terjadi kepadaku. Jadi sama saja, secara tidak langsung tetap aku yang melakukannya.

Seperti visi yang sudah dia lihat sebelumnya, visi yang diberikanNya kepada orang-orang yang Dia percaya, dan dia memberitahukan kekhawatirannya akan sesuatu yang akan terjadi kepadaku. Ternyata mungkin ini memang harus terjadi, peringatannya tak berguna. Dan aku yakin dia juga tahu apa yang terjadi padaku, dan aku juga yakin kalau dia merasakan rasa sakit yang sama seperti yang kurasakan.

Sesak yang kurasakan, entah bagaimana menguranginya. Mungkin dalam aku tidak bisa kembali kepadaNya dalam kehidupan ini. Mungkin aku masih harus mengulangi hidupku di kehidupan berikutnya. Seperti yang sudah dikatakan, dan sudah dikhawatirkannya.Kalau aku harus mengulangi kehidupan di dunia ini lagi, aku ingin tetap berada di tengah-tengah keluargaku, dalam kehidupan yang lebih baik, dan cukup hidup sekali lagi.

Aku ingin pulang. Ingin kembali kepadaNya, ke sisiNya. Ketika kehidupanku di dunia ini berakhir, aku ingin berpulang padaNya dan diterima di sisiNya sehingga tak perlu mengulang hidup dan mengalami penderitaan di dunia, penderitaan yang sama. Ya, saat ini aku tersesat, dan aku sadar betul bahwa aku tersesat. Aku ingin kembali ke jalan yang benar dan merasakan kedamaiannya. Ya, Dia Maha Membolak-balikkan hati, aku hanya berharap Dia tidak mematikan hati dan pikiranku untuk menerima kebenaran. Manusia hanya bisa berusaha.. dan akupun berusaha.. berusaha untuk bangkit dari keterpurukan dan berusaha untuk mendekatiNya.. Semoga saja usahaku tidak sia-sia..

Aku ingin pulang. Aku ingin damai. Aku ingin lebih dekat denganNya. Semoga.. :)


-Lembayung. 01.04.11. 04:00-04:50-

9 comments:

  1. waw.. sepertinya kena sindrom masa lalu akut ya, berharap kejadian lalu berulang...
    bangun yuk bangun cari harapan dan semangat baru :)

    ReplyDelete
  2. weleeehh... galau ajaahh..

    Udah lama nih nggak cerita2 kita, yuk kapan atuh mau ketemuan??

    ps: akhirnya nyampe juga di blog ini :D tadi abis main-main ke tumblr nya Trisca, truss liat video kopdar jakarta dan voila.. ada kamu di situ, langsung kepikiran, Ajeng punya blog nggak ya? Taraaa.. nemu deh :D

    ReplyDelete
  3. @adhi: berharap kejadian lalu berulang? berulang sih engga. cuma mau kembali ke masa itu, lalu mengambil pilihan yang berbeda. Tapi kan gak mungkin, jadi sekarang gimana nerima dan menjalani pilihan itu.. :)

    @sittyasiah: asiaaaah.. ya ampun.. kangen banget. dirimu nampaknya sibuk launching dan interviu sana-sini deeh.. seneng liatnya.. hihi
    Ayooook ketemuan!
    Terus nemu blog yang ini dari mana? dari twitter? hihi

    ReplyDelete
  4. heheheh
    iya nie lagi kena penyakit gila ala andrea no berapa bu,:D
    wake up wake up

    qiqiqiqiq
    hari ini milik kita,
    semangat
    semangat

    ReplyDelete
  5. Apa tuh penyakit ala andrea?
    I'm wake up kok.. :)

    ReplyDelete
  6. iyaa... kemarin emang hectic banget sama launching itu, tapi sekarang dah bisa lebih banyak nafas :P

    yuk yuk atuh ketemuan, lha kamunya kalo weekend tetep ngajar siiih :D

    nemu blog ini, dari profile twitter kamu laahh hehehehe... ;)

    ReplyDelete
  7. iyaa.. wiken tetep ada kerjaan.. ehtapi kayaknya sabtu malem ini bisa deh.. aku kangeeen.. kemarin gak sempet dateng pas launching 4 elemen. cobak tolong disiapkan bukunya, aku mau beli. nanti pas ketemu langsung yaa.. :D

    ReplyDelete
  8. "Aku ingin pulang. Aku ingin damai. Aku ingin lebih dekat dengan-Nya" ----> closing sentence-nya #makjleb banget :(

    Ikut mengamini ya, Jeng.. :)

    ReplyDelete
  9. iyes Mbak.. Makasih yaaa.. *kecup*

    ReplyDelete