Thursday, March 23, 2017

[AjengTrip] Menikmati Asrinya Kota Baru Parahyangan




Tinggal di kota mandiri yang punya fasilitas lengkap itu memang menyenangkan ya? Gak perlu ke mana-mana jauh-jauh lagi untuk memenuhi kebutuhan .karena semua ada di situ. Apalagi ditambah suasana dan pemandangan alam yang juga menyenangkan. Setelah sehari-hari kerja ketemu macet dan keramaian, kemudian pulang sampai di rumah disambut lingkungan yang asri, pasti bikin betah!

Akhir bulan Februari kemarin saya dan 11 teman blogger lainnya mendapatkan undangan dan kesempatan dari Lymann Properti untuk melihat-lihat dan merasakan sendiri bagaimana asrinya perumahan Kota Baru Parahyangan (KBP). Berada di Padalarang, kabupaten Bandung Barat dengan luas 1,250 hektar dan berada di ketinggian 650-900 m dari permukaan laut, menjadikan udara di kota satelit ini sejuk dan asri. Walaupun baru sekitar 350 hektar (dari luas 1,250 hektar) yang dibangun, namun infrastruktur di kota ini sudah dibangun dengan baik, sehingga jalan dan fasilitas kota sudah tertata dengan rapi. Fasilitas yang sudah ada yaitu kompleks hunian, jalan raya yang lebar, sekolah, hotel, pusat kebugaran, rumah sakit, rumah ibadah, pemadam kebakaran, dan fasilitas lainnya.



Sewaktu berkeliling di kota ini, rasanya memang masih agak sepi. Mungkin karena pengaruh luas dan populasi orang yang tinggal di sini atau memang karena akhir pekan jadi lebih banyak orang yang bersantai di rumah atau ke pergi ke Kota Bandung. Mungkin lho ya..

Kompleks rumah tinggal dibangun dalam sistem cluster atau di sini disebut tatar. Setiap tatar ini hanya memiliki satu buah gerbang masuk saja, yang dijaga selama 24 jam yang dikelola oleh Town Management. Setiap penghuni tatar memiliki kartu akses masing-masing, sedangkan bagi tamu yang berkunjung akan diberikan kartu tamu dengan menukarkan tanda pengenal.

Setiap tatar dilengkapi dengan taman rindang di dalamnya. Fasilitas taman terdiri dari taman bermain untuk anak-anak dan fasilitas olahraga sederhana. Bentuk tamannya sendiri menyesuaikan dengan tema masing-masing tatar, termasuk pepohonan yang ada di lingkungan tatar tersebut.

Selain berkeliling melihat kompleks hunian, kami juga diajak mampir ke rumah contoh. Rumah contoh yang pertama kami datangi adalah Nagatirta Wanoja di Tatar Naganingrum. Rumah berarsitektur modern minimalis ini memiliki luas 278/305 M2, berisikan 4 kamar tidur plus 1 kamar ART, garasi.




Rumah contoh kedua yang kami kunjungi adalah Subang Tirta Asri di Koridor Bandoeng Tempo Doeloe. Sesuai namanya ya, arsitektur rumahnya dibuat dengan gaya bangunan khas Eropa. Bangunan seperti ini biasa kita temui di kota Bandung, yaitu di daerah Cilaki, Riau, Dago, dan beberapa daerah lain.







Begitu masuk ke dalamnya? Cakeeeep banget. Kamar utama dan kamar mandinya juara, dapurnya lebar, terus pas sampai di teras dalam rumah ini pemandangannya langsung menghadap danau. Bisa ngeteh sore-sore sambil menikmati pemandangan asik ditemani angin sepoi-sepoi. Tidur siang di teras juga enak pasti ya?..

Pusat Kebugaran Bumi Pancasona


Sesampainya di KBP, tempat pertama yang kami sambangi adalah Bumi Pancasona yang merupakan Pusat Kebugaran terbesar di KBP. Kami berkenalan dengan pihak manajemen Bumi Pancasona dan Kota Baru Parahyangan sambil mencicipi camilan yang ada di kafe. Kami yang baru sampai setelah menempuh perjalanan Jakarta - Padalarang tentu tidak menolak ketika ditawari makanan di minuman hangat. Camilan sederhana macam pisang dan tahu goreng terlihat sangat nikmat dan menjadi rebutan kami.

Fasilitas di Bumi Pancasona ini lengkap banget, terbagi fasilitas dalam dan luar ruangan. Untuk lapangan luar ruangan memakai alas karet yang nyaman untuk lari-larian, loncat-loncat, sampai ngesot kalau mau mengejar bola; sedangkan lapangan dalam ruangan memiliki sirkulasi udara yang nyaman karena langit-langitnya tinggi sekali. Lapangan yang tersedia ada lapangan futsal, basket, voli, bulu tangkis, sampai panahan. Masih ada kolam renang, gym, aikido, zumba, dan yoga. 







Sayang karena waktunya sempit, kami tidak sempat menjajal fasilitas olahraga di Bumi Pancasona. Padahal kolam renangnya yang berada di luar ruangan dan memiliki pemandangan yang asik itu sangat menggiurkan untuk dicoba. Minimal kami menyempatkan diri untuk berfoto-foto sambil menikmati pemandangan.


Makan Siang di Planet Drinks






Setelah puas berkeliling di Bumi Pancasona dan hari pun semakin siang, kami menuju Planet Drinks yang berada di Bale Pare The Shop and Dine Experience untuk makan siang. Lapar, kak!

Makanan favorit di Planet Drinks ini adalah mix grill dan jus stroberi. Saya ikut pesan yang mainstream aja, sama dengan beberapa peserta yang lain. Sembari menunggu makanan datang, *uhuk* tentu saja saling memotret dan mencoba makanan yang berbeda dengan yang saya pesan.


Mampir ke Masjid Al Irsyad Satya





Kami mampir sebentar ke Masjid Al Irsyad Satya, masjid raya di Kota Baru Parahyangan ini untuk melihat bagaimana arsitektur Masjid yang dibangun oleh walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil. Katanya inspirasi Beliau datang dari Ka'bah di Masjidil Haram ketika merancang masjid ini. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1 Hektar, menjadi satu kompleks dengan Al Irsyad Satya Islamic School.


Arsitektur dan juga interior masjid ini mengusung tema minimalis, yang justru membuat suasana beribadah menjadi lebih syahdu. Begitu masuk masjid, kami langsung disambut oleh hamparan luas karpet untuk beribadah. Tempat beribadah antara perempuan dan laki-laki tentu saja dipisahkan oleh hijab. Di dekat mimbar (di depan masjid) terdapat kolam yang di tengahnya ada sebuah bola yang bertuliskan Allah. Langit-langit masjid dibuat tinggi supaya sejuk dan 'ditancapkan' pilar-pilar panjang untuk lampu yang apabila bayangannya jatuh akan berlafadzkan 99 Asmaul Husna. Keren ya?


Jajan Sore di Ekuator Coffeenery


Setelah melihat-lihat rumah contoh dan sebelum kembali ke hotel, kami mampir ke sebuah coffee shop (masih) di dalam kompleks KBP. Awalnya sih ngakunya gak lapar, jadi cuma mau minum signature drinks mereka aja, yaitu Mojitos. Virgin kok Mojito-nya, dan ukurannyaaa guede banget! Mereka juga punya kopi, cokelat, dan menu makanan yang enaak-enak banget..

Menginap di Mason Pine Hotel


Penginapan yang menjadi tempat kami bermalam di Kota Baru Parahyangan kali ini adalah Mason Pine Hotel yang terletak di seberang Masjid Al Irsyad Satya, dan pasangan sekamar saya adalah Choro. Sampai di hotel kami disambut untuk check-in dan diberikan welcome drink sebagai pelepas dahaga kami. 




Hotel ini terdiri dari 5 lantai dan memiliki 135 kamar. Saya dan Choro mendapat kamar di lantai 4 pojok. Karena letaknya di pojok, pemandangannya agak mepet tertutup pepohonan pinus dan teras kamar lainnya. Pemandangan kolam renang dan pegunungan di kejauhan pun sayangnya agak tertutup. Tapi gak papa juga sih, saya lebih tertarik untuk goler-goler di kasurnya. Terus gimana untuk fasilitas kamarnya? Nyaman!



Untuk bagian cerita Mason Pine hotel ini nampaknya akan saya buat postingan tersendiri, tungguin ya!

Sundial Puspa Iptek



Sundial atau Jam Matahari merupakan landmark Kota Baru Parahyangan. Begitu memasuki area KBP, kamu akan langsung disambut oleh Sundial Puspa Iptek ini. Katanya, Sundial ini merupakan Jam Matahari terbesar di Asia Pasifik yang memiliki dua bidang dial horisontal dan vertikal. Tadinya kami dijadwalkan mampir ke sini sebelum kembali ke Jakarta, namun karena cuaca hujan terpaksa dibatalkan. Padahal penasaran ingin melihat seperti apa bangunan jam matahari ini. Mungkin lain waktu bisa mampir yaa..

Saya dan teman-teman senang bangeeet ke Kota Baru Parahyangan ini. Acaranya padat makan-makan dan seru banget. Makasih Umen sudah mengajak kami berpiknik ke KBP.


Wajah bahagia-tapi-gak-rela-pulang kami..

Kamu sudah pernah mampir ke Kota Baru Parahyangan? Atau jangan-jangan kamu tinggal di sana? Gimana menurut kamu kotanya?



www.kotabaruparahyangan.com


Akses menuju Kota Baru Parahyangan:
Jalan Tol Purbaleunyi dengan keluar melalui pintu tol Padalarang
Jalan Raya Padalarang dari arah Cianjur, Jakarta (via Puncak)

Selain itu dengan menggunakan transportasi umum, Kota Baru Parahyangan dapat diakses dengan menggunakan:
Shuttle Bus dengan rute Kota Baru Parahyangan - Leuwi Panjang via Tol Purbaleunyi

5 comments:

  1. Ih seru mau...ini komplek yang dulu gw kira komplek mati suri...kece jugaaak isinyaaah...kkkkkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih sepi sih, tapi udah gak mati suri. Mungkin dulu itu pas masih pembangunan infrastruktur gitu kali ya? Sekarang yang penting udah banyak tempat makan enak. :)))

      Delete
  2. Jadi mau beli rumah di sini? *eh*

    ReplyDelete
    Replies
    1. AMIIN!!

      Kali aja ada yang mau beliin, atau DAPAT REJEKI BANYAK BANGET BISA BELI RUMAH DI SINI!!

      Delete